Kenapa saya memilih profesi sebagai pelatih ? ( part 2 )
Kenapa saya memilih profesi pelatih? Part 2
Welcome back guys!
Pada tulisan kali ini saya akan melanjutkan pembahasan yang saya tulis sebelumnya, tentang kenapa saya memilih profesi pelatih futsal.
Ini dia alasan,kenapa saya memilih profesi ini. Setelah melaksanakan seleksi yang saya ceritakan pada tulisan sebelumnya, maka terpilih lah 12 pemain untuk tim futsal sman 6 garut tersebut, mereka adalah veisal & ikbal ( gk ) ; della,lutfi,doni,regi,randy,rizki (ohim), syahid, teguh, febi,adam. Mereka lah, tim pertama yang saya latih.
Selama 2 minggu saya persiapkan tim tersebut untuk menghadapi pertandingan pertama melawan tim SFC ( yang pada akhir turnamen mereka, tim ini lah yang menjadi jawaranua ). Pada saat itu,tim SFC ini memiliki reputasi yang tersohor,yang dimana talenta pemain u-21 terbaik di garut berkumpul disana. Sudah dapat dibayangkan ,bagaimana ketimpangan kedua tim, entah itu dari sisi individu pemain,kualitas tim,persiapan tim,mau pun jam terbang, terlebih lagi 1 hari sebelum pertandingam, tim kami belim memiliki jersey untuk pertandingan,hehehe
Tapi disitulah,muncul sebuah motivasi dan semangat untuk mengembangkan futaal disini, coba bayangkan saja untuk bisa mempunyai jersey pertandingan saja, pemain harus patungan, meski harga jersey nya pun untuk ukuran sekarang tidal seberapa, jersey yg kami beli ( itu pun digalangan/talangi dulu oleh si ohim) cuman seharga Rp. 17.000 (tujuh belas ribu rupiah)/ stel. Bandingkan dengan sekarang, harha jersey yg dikenalan anak -anak futsal sekarang sekitar Rp. 170.000 (seratus tujuh puluh ribu rupiah), kalau dikomparasikan dengan harga saat itu, 1 stel jersey anak futaal sekarang dapat memenuhi kebutuhan jersey 1 tim,alangkah pesatnya perkembangan futsal di garut (meski baru sebatas selera pembelian jersey,belum semua aspek hehehe ).
Kita tinggal masalah jersey,hari pertandingan pun dimulai, SFC lawan pertama saya sebagai pelatih, diperkuat pemain yang jujur seangkatan dengan saya ya usia mereka antara 19 - 20 tahun, melawan anak - anak pemain yang berusia 15-17 tahun. Dari segi unur saja jauh. Dan sudah dapat ditebak, skor akhir pun 11 - 1untuk kemenangan SFC,saat itu satu - satu nya goal yang kami cetal lewat sepakan regi.
Memalukan,perkataan dan tanggapan orang - orang. Tetapi untuk saya, ini adalah sebuah cambuk untuk serius dalam menjalani karir sebagai pelatih.
Seusai pertandingan tersebut, saya berkata " tong eleh ku sakieu, orok ge moal ujug - ujug bisa lempang,pasti kudu ngarangkak heula".
Dari situ saya mulai berfikir,apakah mereka bagus,atau kami yang tidak siap?
Ternyata melatih itu tidak gampang bung!
Banyak dinamika dalam prosesnya, entah itu masalah yg datang dari internal mau pun eksternal.
Dari situ lah,awal motivasi saya berminat dan serius menekuni profesi ini. Apa poin utamanya,kita tidak bisa kalau tidak belajar dan tidak mau mencoba. Perubahan yang baik tidak akan terjadi begitu saja,pasti ada proses ada tantangan,ada hambatan,untuk apa saja yang akan kita perbuat.
Hadapi lah,jangan malu untuk bertanya, untuk belajar,jangan takut membuat kesalahan,asalkan kita mau terus memperbaiki diri dan terus berfikir positif.
Thropy pertama yang kami raih, datang setelah 1,5 tahun latihan. Coba bayangkan,proses apa yang terjadi selama itu ??
Dengan hanya 9 orang yang melakukannya?
( unyep,ihsan,della,apuy,dodon,aji,aceng,kaput,rudi)
Semoga apa yang saya tulis ini,bisa menjadi inspirasi dan bermanfaat bagi yang membacanya.
Terima kasih atas kunjungan anda
Welcome back guys!
Pada tulisan kali ini saya akan melanjutkan pembahasan yang saya tulis sebelumnya, tentang kenapa saya memilih profesi pelatih futsal.
Ini dia alasan,kenapa saya memilih profesi ini. Setelah melaksanakan seleksi yang saya ceritakan pada tulisan sebelumnya, maka terpilih lah 12 pemain untuk tim futsal sman 6 garut tersebut, mereka adalah veisal & ikbal ( gk ) ; della,lutfi,doni,regi,randy,rizki (ohim), syahid, teguh, febi,adam. Mereka lah, tim pertama yang saya latih.
Selama 2 minggu saya persiapkan tim tersebut untuk menghadapi pertandingan pertama melawan tim SFC ( yang pada akhir turnamen mereka, tim ini lah yang menjadi jawaranua ). Pada saat itu,tim SFC ini memiliki reputasi yang tersohor,yang dimana talenta pemain u-21 terbaik di garut berkumpul disana. Sudah dapat dibayangkan ,bagaimana ketimpangan kedua tim, entah itu dari sisi individu pemain,kualitas tim,persiapan tim,mau pun jam terbang, terlebih lagi 1 hari sebelum pertandingam, tim kami belim memiliki jersey untuk pertandingan,hehehe
Tapi disitulah,muncul sebuah motivasi dan semangat untuk mengembangkan futaal disini, coba bayangkan saja untuk bisa mempunyai jersey pertandingan saja, pemain harus patungan, meski harga jersey nya pun untuk ukuran sekarang tidal seberapa, jersey yg kami beli ( itu pun digalangan/talangi dulu oleh si ohim) cuman seharga Rp. 17.000 (tujuh belas ribu rupiah)/ stel. Bandingkan dengan sekarang, harha jersey yg dikenalan anak -anak futsal sekarang sekitar Rp. 170.000 (seratus tujuh puluh ribu rupiah), kalau dikomparasikan dengan harga saat itu, 1 stel jersey anak futaal sekarang dapat memenuhi kebutuhan jersey 1 tim,alangkah pesatnya perkembangan futsal di garut (meski baru sebatas selera pembelian jersey,belum semua aspek hehehe ).
Kita tinggal masalah jersey,hari pertandingan pun dimulai, SFC lawan pertama saya sebagai pelatih, diperkuat pemain yang jujur seangkatan dengan saya ya usia mereka antara 19 - 20 tahun, melawan anak - anak pemain yang berusia 15-17 tahun. Dari segi unur saja jauh. Dan sudah dapat ditebak, skor akhir pun 11 - 1untuk kemenangan SFC,saat itu satu - satu nya goal yang kami cetal lewat sepakan regi.
Memalukan,perkataan dan tanggapan orang - orang. Tetapi untuk saya, ini adalah sebuah cambuk untuk serius dalam menjalani karir sebagai pelatih.
Seusai pertandingan tersebut, saya berkata " tong eleh ku sakieu, orok ge moal ujug - ujug bisa lempang,pasti kudu ngarangkak heula".
Dari situ saya mulai berfikir,apakah mereka bagus,atau kami yang tidak siap?
Ternyata melatih itu tidak gampang bung!
Banyak dinamika dalam prosesnya, entah itu masalah yg datang dari internal mau pun eksternal.
Dari situ lah,awal motivasi saya berminat dan serius menekuni profesi ini. Apa poin utamanya,kita tidak bisa kalau tidak belajar dan tidak mau mencoba. Perubahan yang baik tidak akan terjadi begitu saja,pasti ada proses ada tantangan,ada hambatan,untuk apa saja yang akan kita perbuat.
Hadapi lah,jangan malu untuk bertanya, untuk belajar,jangan takut membuat kesalahan,asalkan kita mau terus memperbaiki diri dan terus berfikir positif.
Thropy pertama yang kami raih, datang setelah 1,5 tahun latihan. Coba bayangkan,proses apa yang terjadi selama itu ??
Dengan hanya 9 orang yang melakukannya?
( unyep,ihsan,della,apuy,dodon,aji,aceng,kaput,rudi)
Semoga apa yang saya tulis ini,bisa menjadi inspirasi dan bermanfaat bagi yang membacanya.
Terima kasih atas kunjungan anda
Komentar
Posting Komentar